Heading to Gili Trawangan31 December 2008, it’s time for us to go to Gili Trawangan to welcome new year 2009. Jam 9 pagi kami udah jalan menuju Pelabuhan Bangsal daerah Pamenang. Cuaca ga mendukung nih, langit gelap. We pray and we go. Teman kami, Desman dan Habibi yang kuliah di Universitas Mataram, bawa jalan dari daerah Gunung Sari membelah gunung (halah). Kalau liat di peta Lombok sih katanya daerah yang kami lewati ini adalah Monkey Forest, bener aja, sepanjang jalan banyak monyet nongkrong sambil ngobrol ngarol ngidul dengan sesama mereka, ada yang ngakak ngikik juga (lebaii… :P). Jalannya dalam kondisi bagus, tapi berkelok-kelok banget, serasa pulang kampung ke Sidikalang…huhuhuuhuu…lewat jalan ini gw jadi kangen Sidikalangku…my hometown…Tapi bedanya, ke kampung gw itu jalannya berkelok-kelok sambil tanjakan dan di kiri jurang kematian hehehee... (dalam banget…), daerah pegunungan sih…
Di daerah Pemenang makan dulu sebelum nyebrang, eh hoki banget, pas baru duduk di warung hujan turun deras juga… Setelah hujan redaan kami lanjut ke pelabuhan Bangsal, di persimpangan ada warung yang kalau bisa di kategorikan masuk Channel Minimarket (jadi inget project channel validation bareng pak Ius sewaktu di Trade Sales hihihiiii…), ada shelfing untuk kategori susu nya, hmmm… ga ada produk Mead Johnson, kalau gw liat sih susu yang di jual disana masuk ke kategori Low Price, bukan yang Premium apalagi Super Premium, mungkin sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat disana, dari pada barangnya banyak yang return.. (cuih…jadi ngomongin sales nih :P). Di Minimarket ini kami beli snack untuk menyambut tahun baru…asiiikkk…
Dari persimpangan minimarket itu kami lanjut perjalanan menuju Bangsal, kira-kira 300 meter lagi. Trus parkir motor di rumah kecil yang dikhususkan untuk parkiran. Jalan kaki menuju Koperasi tempat penjualan tiket perahu resmi, be careful banyak calo katanya…yang waktu itu sih gw ga nemu karena mungkin gerimis waktu itu, mungkin para calo takut hujan juga hihihihi…. Jadi kami pun dengan aman jalan disana. Sangat berbeda dengan kondisi kalau gw baca di milis Indonesia Backpakcer atau blog-blog yang pernah pergi ke Gili Trawangan. Harga tiket Rp. 10.000. Sistem yang berlaku, perahu akan berangkat kalau penumpang telah terkumpul.
Normalnya perahu diisi 20-25 orang, tapi waktu itu kami di perahu ada hampir 40 orang, mantap! Belum lagi diisi dengan barang-barang belanjaan penduduk Gili Trawangan seperti beberapa krat Bir, dan karung-karung yang isinya entah apa.
Perahu Horor
Di awal perjalanan, gerimis udah dateng. Perahu melaju dengan tenang…Hujan makin deras, kami mulai kena percikan hujan. Untung Nikson bawa terpal motor. Ditengah perjalanan, hujan deras bangetttttttttt….gelombang laut naik, kami semua basah kuyup, ga ada yang selamat, semua basah…kecuali Nikson yang dengan semena-menanya narik terpal untuk melindungi rambut gimbalnya, ga sopan, katanya kalau basah ngeringinnya lama bisa sejam. Huh!!! Karena pada ga mau kehujanan orang-orang pada diri, at least kepala ga kena hujan terus…perahu semakin goyang, orang-orang pada gerak dan diri… Gw was-was juga, jangan sampai nih perahu oleng hanya karena ketololan orang-orang ini yang ga mau basah kena hujan, mana ga ada pelampung or something yang bisa digunakan sebagai alat penyelamat kalau perahu oleng dan terbalik…. Gw kedinginan habisssss….basah semua, menggigil, dan masih terus diguyur hujan gw terus berdoa supaya Tuhan ngasih keselamatan. Gw mendekap tas gw erat-erat, sekalian ngejagain kamera gw supaya ga kemasukan air… (teteup dong mikirin kamera baru gw :P).
Suasananya horor juga menurut gw, gelap banget…gw ga bisa melihat pulau Lombok or Gili nya sendiri dari laut sangking hujan deras banget… Si kenek perahu (ada ya?? Hihiii..) mau mengarahakan perahu aja ga keliatan. Ditengah perjalanan masih hujan deras, walau Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air udah keliatan, bahan bakar perahunya habis… Perahu berhenti…semakin horor…si nahkoda (kalo bisa disebut demikian) jalan ke depan perahu ngambil persediaan di jiregen, dia goyang udah tinggal dikit, gubraxxxx… Untung abis itu perahu bisa jalan. Akhirnya kami sampai juga di Gili Trawangan. Terimakasih Tuhan Engkau masih memberikan kami nafas hidup hingga hari ini….
40 menit perjalanan di perahu yang menyeramkan…
Penginapan
Di Gili Trawangan ternyata kami udah ada yang jemput, asli gw ga tau sebelumnya. Waktu tiba di Gili Trawangan ada yang teriak-teriak, “ayo lapor dulu ke pos sana…”, gw teriak-teriak juga manggilin teman gw supaya melapor (kami 6 orang), teman gw ga ada yang respon karena mereka langsung jalan ngikut yang jemput kami, gw jadi bingung, kok mereka jalan lempeng aja sih… Teman gw ngasih tau ternyata mereka, teman gw yang nemenin dari Mataram itu, udah menghubungi teman mereka yang kerja di Gili Trawangan, namanya bang Freddy Turnip. Wah…ada juga orang Batak di Gili ini hihihiii…
Menurut bang Freddy, semua penginapan udah penuh, huhuuhuhu…emang dodol banget deh kami ini, udah tau high season ga booking penginapan dulu, jalan aja lempeng, dengan harapan akan ada penginapan dapet disana, hahaha… heiii para backpacker jangan ditiru ya… :P. Bang Freddy ini nawarin kosan temannya jadi tempat kami menginap seharga 200.000, tapi ga tau gimana ceritanya kami ga jadi nginep disana, mungkin juga temannya ga mau ngasih karena harga 200.000 semalam itu kemurahan karena penginapan full dan banyak bule-bule yang ga dapet penginapan dan mereka mau bayar 1 juta rupiah semalam untuk kamar kosan itu. Akhirnya kami jalan ke kosan Bang Freddy ini di Nusa Tiga Bungalow and Bar, kamar nomer 11.
Setelah naro barang, kami langsung menuju pantai, 8 orang, oh ia, selain bang Freddy ada abang satu lagi marga Saragih… Ternyata mereka kerja bareng, nyanyi di kafe Juku. Another Batak Fellowship…
New Year 2009
Jam setengah tujuh malem, bang Freddy dan Bang Saragih jalan, karena harus kerja jam 7, kami janjian ketemuan di kafe tempat mereka kerja. Ga taunya kami ber enam ketiduran, dan bangun-bangun udah jam 9. Masih hujan juga nih di Gili Trawangan. Nunggu bentar, hujan reda juga dan kami jalan ke kafe Juku, jauh juga…huuhuhu… Kafe Juku itu ada di daerah Central, sementara Nusa Tiga jauh banget, mana jalanan beycek ga ada ojek (ini berenan loh, bukan niru-niru Cinca Laura), yang ada hanya Cidomo, salah satu transport di Gili selain sepeda, ga ada kendaraan bermesin disini...bebas polusi lah…
Jam 11 bang Freddy dan Bang Saragih dah kelar kerja, tapi masih harus ngobrol ama tamu disana, kami pun menunggu di depan Sama-Sama Bungalow and Bar. Di kafe ini ada live music personil Steven and Coconut Tree, dan bule-bule rame disini, pusat keramaianlah malam itu. Kafe penuh dan jalanan pun penuh, orang-orang lagi asik goyang ngikutin alunan lagu-lagu reagge ala Steven and Coconut Tree, Cidomo berlewatan mengganggu orang-orang yang lagi asik itu.
Kami pun menunggu malam pergantian tahun di kafe ini. Tepat pukul 00:00 WITA, “Happy New Year 2009”, dan lagu Welcome To My Paradise pun dialunkan, kembang api terlihat di langit, baik dari Gili Trawangan sendiri maupun yang dari Gili Meno. Rame euyyy…seru…seru…
Abis itu kami balik ke kosan bang Freddy, dan nongkrong di pantai depan Bungalow, minum bir yang dibeli bang Freddy di kafe Nusa Tiga, sambil nyanyi-nyanyi dengan gitar. Yah, seperti kata orang-orang kalo orang Batak ngumpul lebih dari tiga orang apalagi yang dilakukan kalo ga nyanyi sambil maen gitar dan minum tuak (yang kali ini digantikan dengan bir). Sampai jam tengah 4 pagi, bang Freddy udah mabuk hahahahaaa…..gw ngacir aja balik ke kamar tidur, dan yang laen masih di pantai dan mereka tidur disana.
Snorkling
Jam 7 pagi gw, Desy, Vida dan bang Freddy jalan ke pantai, mandi-mandi, kami harus jalan lagi ke daerah central karena pantai di depan Bungalow Nusa Tiga airnya surut banget, yang kelihatan hanya karang-karang. Sebelum mandi kami ngopi dulu. Dari warung tempat kami ngopi kami nyewa jaket pelampung dan snorkel nya. Harga sewa Rp. 10 rb per item untuk seharian, untuk jaket pelampung dan snorkelnya Rp.20.000, kalo nambah sepatu katak namah 10rb lagi.
Wah, ga salah deh, Gili Trawangan tuh keren banget. Ga jauh dari pinggir pantainya aja udah banyak ikan-ikan. Keren…keren…segerombolan ikan lewat depan mata, ikan-ikan kecil, sampai ikan-ikan yang sedang warna perak, I’m sorry gw ga tau nama-nama ikan, pokoknya ikan-ikan yang biasa di tv-tv itu keliatan deh hahahhaaaaa… tapi gw ga liat Nemo disana. Hampir 3 jam gw snorkling menikmati indahnya bawah laut Gili Trawangan. Pengen juga snorkling sampai ke Gili Meno hahahaa…biar ga usah nyewa perahu untuk ke Gili Meno :P
Back To Lombok
Jam 1 kami balik ke Lombok, kali ini perjalanan ke Mataram kami pilih dari jalan yang berbeda lewat pinggir pantai. Oh Tuhan….Lombok keren banget sepanjang jalan ini, jalanan menanjak membuat The Three Gilis keliatan dari atas. Sepanjang jalan disuguhi keindahan alam Lombok, perpaduan gunung dan pantai. Amazing…tapi sayang rencana singgah di Senggigi ga jadi karena macet banget…keliatannya semua penduduk Lombok berlibur ke Senggigi karena waktu masuk kota Mataramnya kotanya sepi bangeeeettt…
Back To Bali
Jam 6 sore baru jalan setelah mandi dan beres-beres barang. Di Gili Trawangan kami mandi make air laut huhuhu… kekurangannya disana masalah air ini, di Gili Trawangan susah mendapatkan air tawar. Jadilah kami mandi seorang setengah jam sendiri untuk ngebersihin badan dari air garam.
Beli oleh-oleh dulu, dodol rumput laut dan yang cewe-cewe beli mutiara satu set, abis itu makan ayam taliwang di deket Mall Mataram, price Rp. 17.000, enak tenan…
Yup, that’s all the story from Lombok… jam 11:30 WITA ferry yang kami tumpangi bergerak menuju Padang Bai. Lucunya, ferry yang kami naiki sama dengan ferry dari Padang Bai ke Lembar. Wah…kalo kata teman gw tanda baik di tahun 2009 hahahhaa… *jaka sembung deh*
Silahkan datang ke Lombok, anda tidak akan menyesal…
Masih ada beberapa tempat yang menarik di Lombok, termasuk Gunung Rinjani, Danau Segara Anak dan air terjun di daerah Gunung Rinjani juga yang gw lupa namanya...
Salam Backpacker!