04 December 2006

Undangan Perayaan Natal Pemuda-Pemudi Sidikalang se-Jabotabek

Sebagai anak Sidikalang, gw post ah, undangan yang gw dapet dari temen gw. Ini dia, gw ketik langsung dari undangannya

Syaloom....
Natal merupakan peristiwa sejarah yang akan terjadi sepanjang kehidupan umat manusia, ketika Allah dalam diri Yesus Kristus hadir untuk menyatakan karya keselamatan kepada dunia dan manusia. Allah datang dan menyatakan diri-Nya sebagai Immanuel yang menyelamatkan dunai dan manusia. Oleh karena itu, seluruh umat Kristen diseluruh dunia selalu merayakannya dari tahun ke tahun untuk memperingati karya besar tersebut.

Dalam suasana Natal tersebut, kami dari Ikatan Muda-Mudi Sidikalang Dairi (IMSD) Jakarta, berinisiatif untuk menyelenggarakan Perayaan Natal Pemuda-Pemudi Dairi si-Jabodetabek tahun 2006. Untuk itu kamu ingin mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i yang terkasih untuk merayakan kelahiran sang Juru Selamat Tuhan Yesus Kristus pada :
  • Hari/tanggal : Jumat, 15 Desember 2006
  • Waktu : Pkl. 18:30 WIB - selesai
  • Tempat : Jl. Raya Kalimalang Kompleks Kodam Jakarta Timur
  • Tema : "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya" (Pengkotbah 3:11a)
Demikianlah undangan ini kami sampaikan, Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terimakasih. Kiranya kasih Tuhan Yesus Kristus menyertai kita sekalian.... NJUAH-NJUAH...! HORAS....! MEJUAH-JUAH..!!!SALAM SEJAHTERA....!


Panitia Pelaksana
Perayaan Natal Pemuda-Pemudi Dairi Se-Jabodetabek Tahun 2006
Bengchu Andar Sihombing Dewi Situmorang
Ketua Sekretaris


Perayaan Natal di Gelora Bung Karno 2 Desember 2006

Ini foto2 nya dulu ya...entar ceritanya :D


Ini waktu acara "Penyalaan Lilin Natal", waaauuuwwww...it was so amazing, can you imagine? Dari sebuah lilin kecil menjadi suatu lautan cahaya lilin yang sangat indah... Gw merasakan suasana Natal yang luar biasa disana... Stadion penuh .... sayangnya tahun ini rumput ga boleh di pakai, karena akan ada final Piala Asia taon depan, jadi dalam perawatan....

Ceritanya entar yah...




02 November 2006

Review tempat makan...

Lappeerr....di kantor jam 7...!

Jadi pengen nge-review tempat makan di Sidikalang nih,

Kalo anda ke Sidikalang, silahkan berkunjung ke tempat-tempat makan berikut ini, HALAL kok, ga ada Babi-babi-an hauahahahaa..wong yang punya warung wong jowo semua dan Muslim kok,
1. Warung Baso GL goyang lidah, di Jl, Sisingamangaraja depan Gedung Nasional, menu utamanya itu ya Baso, ada mi ayam juga, plus goreng2an yang tiada duanya, enyakk…enyakk…enyakk…. Minuman kesukaan gw kalo disini itu kolak dingin, segggeerrr… kalo engga jus kueni… Duh yang punya warung masih inget ma gw, waktu balik bulan february 2006 gw sempetin makan ke sana ma teman-teman gw, huahahhaa…dia masih inget gw….padahal udah 4 tahun lebih ga kesana…makasih ya Mas…

2. No Name, hehehehe…warung nya ga punya nama, tandanya ada gerobak di depannya, ini juga sebenarnya di depan Gedung Nasional tapi udah di ujung, depan Asuransi Jiwasraya, menunya sama, Mie Baso, Mi Ayam, ini merupakan tempat persinggahan kalo pulang kursus bahasa inggris di malam hari, udha balik jam 8 malam pasti singgah disini, tapi biasa makan goreng-gorengan doang, mantap kali tahu isinya….enyak…enyak…enyak… nah kalo disin ada Bandrex Susu minumannya… pasangan yang pas di malam hari dengan dinginnya kota Sidikalangku…

3. Warung Anda [WA] di jalan Merdeka., warung ini merupakan tempat paling bergengsi di Sidikalang, menurut gw loh…! Kalo disini lengkap…dari nasi goreng, bakmi, capcay, sate, baso, macam-macam dah, tapi minus goreng-gorengan…kalo ngajak makan pacar biasa kesini nih, biar agak naik level dikit, soal harga, tenang manusiawi kok….

4. Baso Tembak, kenapa di sebuat Baso Tembak?? Karena menu utamanya itu memang Mie Baso, dan berada di Jalan TEMBAKau Sidikalang hehehe…too creative :P, dulunya kalo makan Baso disini rajanya, semua orang nyariin, penuh terus…ga pernah sepi…tapi cita rasanya kini dikalahkan pesaing-pesaingnya yaitu warung anda yang di nomer 3 dan warung baso GL yang nomer 2.

5. Puja Sera, kalo ini bukan warung, tapi seperti food court gitu, lokasi nya di persimpangan jalan ke barna alias barisan nauli ato jalan FL. Tobing, dengan jalan ahmad yani dan jalan sisisngamangaraja atas, tempatnya strategis, berada di tengah kota Sidikalang, tapi terlalu jauh dari rumah gw untuk dijangkau dengan berjalan kaki. Nah, di food court yang disebut dengan Puja Sera ini terdiri dari beberpa warung, WA alias Warung Anda yang di atas buka cabang disini, ditambah dengan warung-warung lainnya. Jenis makannnya buanyak, lengkap lah, tapi jangan harap di Sidikalang itu mengenal yang namanya Steak-steakan, tentunya makanan sederhana tapi rasanya, amangoiamang….mantap kali pun….!!!! Puja sera ini pada umumnya menawarkan menu spesial, hampir di tiap warung menyediakan BANDREX, kenapa?? Itu dia kota gw kota yang teramat dingin, jadi anak muda dan orang-orang tua suka dateng ke tempat ini di malam hari untuk minum bandrex dan makan gorengan. Kalo bandrex yang enak itu dan gorengan yang harus ngantri puanjang biar dapet itu cari yang jualnya menghadap jalan ke arah FL. Tobing, itu rame banget, asli…emang enak sih…

6. Sehat, nah kalo ini masakan Cina, terkenal banget, enak!!! Lokasi di jalan Pak-pak di samping toko kue Yuranisa. Tau kan jenis2 masakan Cina, mie-mie-an , cap cay, yah…gitu-gitu deh. HARAMMMM….!!!!! Ada babinya….. !!!! Tempat ini juga rame, biasa jam 5 sore udah tutup. Tapi denger2 sih, sejak si Bapak tua yang tukang masaknya meninggal dunia, rasa nya udah berkurang, kata orang-orang sih…

7. Yayo… di jalan kapur barus. kalo ini sih warung gaul, yang dateng anak-anak muda, menunya Bandrex, goreng-gorengan plus kue-kue-an, kalo malam pasti rame…tapi waktu pulang terakhir ke Sidikalang sepertinya udah tutup, ga tau kenapa, apa karena kebakaran di depan warung ini apa gimana gw ga tau… tempat ini juga jadi tempat favorit selama masa SMA, kalo malam nge bandrex kesini ajah…

Kayaknya sih ini ajah… ada sih tempat-tempat makan lainnya, misalnya Mie Gomak, huahahhaaa….Mie batax... kalo disini dibilang sih spageti, mirip sih, tapi bahannya beda, kalo dibandigin enakan mana spageti ma mie gomak, gw mulu mie gomak…hheheeeeee… kalo mo makan mie gomak ada di jalan…jreng…jreng…gw lupa, namanya si Cupek, ma Lupus ada 2, gw sih lebih suka Mi Lupus dari Si cupek…

Trus makanan yang wajib gw makan kalo pulkam adalah rujakkk….. kalo rujak cari aja di jalan, kalo lagi ada gerobak penjual rujak dan yang jualan orang padang, nah itu dia yang enak…seriusan bukan bermaksud rasis hehehhee…

Gw terlalu fanatik dengan makanan Sidikalang, makanan sejenis di Jakarta dan di Bandung ga ada yang enak, terumata Bandrex…sumpah gw blon pernah minum bandrek yang enak disini…semuanya rasanya aneh…!!!

Di Medan juga surganya makanan, enak-enak dan murah-murah… Gw pasti membeli jambu kalo di medan biasa beli dari pajak sore di pasar 1 padang bulan karna deket ke stasiun mobil ke Sidikalang :P, ga tau namanya jambu apa, tapi gw sering liat di carefour udah ada… kalo ke pringgan medan silahkan berkunjung dan makan sepuasnya, fav gw es cendol, es campur dan keripik singkong yang dikasih sambel merah, belinya biasa di Macan Yaohan, harganya hanya 2500 dulu sih 1500, enyak…enyak…enyak…

Trus yang wajib gw beli kalo lagi di Medan adalah Pisang Bakar…yey…tempat belinya itu persis didepan fakultas kedokteran USU, kalo itu mantap kali lah bah, banyak coklatnya, ceres, keju…mmm…..enyak…enyak…enyak…

19 October 2006

Ini Anak Sidikalang, Bah!

Baru dapet artikelnya nih....

Cucu Murid Einstein Itu Kini Pensiun

PADA terbitan 23 Oktober 2002, surat kabar terkemuka The New York Times menyemat obituari fisikawan Peter Gabriel Bergmann yang-bersama Albert Einstein di Institute for Advanced Study Princeton- lama berusaha membangun Teori Kuantum Gravitasi. Ia diberitakan mangkat di Seattle, Amerika Serikat (AS), 19 Oktober dalam usia 87.

Bergmann kondang sebagai pengarang kitab babon relativitas, Introduction to the Theory of Relativity, semata wayang buku yang pengantarnya ditulis Einstein. Di tahun 1947, saat telaah relativitas menghadapi impase, Bergmann bergabung dengan Syracuse University, New York. Di situ ia berhasil membangun pusat studi relativitas pertama paling prestisius di dunia.

Roger Penrose, kawan sekaligus lawan debat Stephen Hawking yang sepantar dalam kuantum gravitasi, pernah bertahun-tahun meneliti di situ hingga menuai makalah penting tentang radiasi gravitasi, yang menjadi rujukan bagi siapa saja yang mau menelisik asal-usul alam semesta.

Di sebuah situs tentang Bergmann, raksasa relativitas yang masih bugar, JN Goldberg, mengungkapkan hingga pensiun dari Syracuse tahun 1982, Bergmann telah membimbing 32 mahasiswa PhD dalam Teori Relativitas Umum. Mereka kini menyebar di seluruh dunia. Salah satu dari 32 murid itu-dan satu-satunya di Asia Tenggara-adalah Pantur Silaban.

Guru Besar Fisika Teori Departemen Fisika ITB kelahiran Sidikalang, 11 November 1937, ini mengisahkan keberangkatannya ke AS tahun 1967 memang dengan satu tujuan. Belajar Relativitas Umum! "I go there just for the General Relativity Theory, no other things," katanya. "Itu yang ada di benak saya waktu itu."

Hendak ulam, pucuk menjulai. Ia diterima di pusat gravitasi kajian itu di Syracuse, langsung dibimbing oleh Bergmann dan Goldberg. Kedua otoritas Relativitas Umum setelah Sang Proklamator Albert Einstein itu membekuk Silaban memasuki isu paling hangat: mengawinkan Medan Kuantum dan Relativitas Umum untuk meminak Teori Kuantum Gravitasi. Itulah impian terkenal Einstein meramu keempat interaksi yang ada di alam semesta dalam satu formulasi yang gagal ia peroleh sampai akhir hayatnya: Grand Unified Theory.

BAGI Silaban, ajakan itu memperjelas koordinat akademisnya, sekaligus mengorbitkannya dalam lingkaran kecil fisikawan dunia memburu apa yang sekarang dinamakan Theory of Everything. Stephen Hawking berada di inti lingkaran ini. Berbulan-bulan menguantisasi Relativitas Umum supaya akur dengan Medan Kuantum, Silaban, Goldberg, dan Bergmann gagal membidani kelahiran Teori Kuantum Gravitasi. Rekan mereka di Princeton mengingatkan, proyek itu adalah pekerjaan kolektif dalam skala besar yang sampai 25 tahun.

"Hingga sekarang kita tahu, tak seorang pun yang berhasil membangun Teori Kuantum Gravitasi, bahkan Hawking sekalipun," kata Silaban. "Kawan-kawan di Princeton bilang for the whole of your life, Anda tak akan berhasil." Akhirnya Silaban mengikuti saran Goldberg, mengamputasi prinsip Relativitas Umum dengan menggunakan Grup Poincare untuk menemukan kuantitas fisis yang kekal dalam radiasi gravitasi. Temuan ini mengukuhkan keberpihakannya kepada Dentuman Besar (Big Bang) sebagai model pembentukan alam semesta dibandingkan dengan model lain.

Pekerjaan itu selesai pada tahun 1971 dengan disertasi Null Tetrad, Formulation of the Equation of Motion in General Relativity. "Kami menyeimbangkan sedikit pekerjaan Roger Penrose di Syracuse," katanya. "Big man dia itu, saya kenal dia."

Kembali ke Bandung tahun berikutnya, Silaban menjadi orang pertama di Indonesia yang mempelajari Relativitas Einstein sampai tingkat doktor. Beberapa risetnya diterbitkan Journal of General Relativity and Gravitation. Sekian banyak makalahnya dimuat berbagai proceedings.

Seniornya, Prof Achmad Baiquni (almarhum), selalu menyebut nama Silaban sebagai otoritas bila menyinggung nama Einstein.

Beberapa kali diundang sebagai pembicara di International Centre for Theoretical Physics (ICTP), Trieste, Italia, yang didirikan Nobelis Fisika, Abdus Salam, Silaban selalu mencermati indikasi akan keberhasilan Teori Kuantum Gravitasi. Katanya, dengan menganggap partikel sebagai titik, upaya menguantumkan Relativitas Umum berhadapan dengan singularitas yang tak bisa dihilangkan.

Dengan memandang partikel sebagai string, timbul pula masalah yang tak kalah besarnya. Sebab, katanya, "Kita berhadapan dengan perumusan grup simeteri yang paramaternya sampai 496. Waduh, payah ini."

Tidak mau terjebak kepada dogma bahwa Teori Relativitas adalah kebenaran final, Silaban mengatakan, pangkal persoalannya justru terletak pada prinsip Einstein dalam Relativitas Umum. Hanya saja, kelihatannya orang belum punya keberanian yang luar biasa untuk merombaknya.

"Saya sedang berpikir, siapa sih, nanti yang berani menjatuhkan prinsip Einstein ini? Soalnya, nama Einstein ini beken sampai ke Papua," katanya dengan gurauan khasnya. " Tapi, jangan lupa sebetulnya tak ada satu pun teori fisika yang bertahan selama-lamanya. Paling seratus tahun, dua ratus tahun, begitu."

SEPERTI ada koinsidensi kosmik, kurang dari satu bulan Bergmann ke alam baka, Prof Pantur Silaban memasuki masa pensiun November lalu di usia 65. Sebagai ikram kepada ikon dalam jagad fisika teori di Indonesia ini, mantan mahasiswa dan koleganya di Departemen Fisika dan Departemen Astronomi mengadakan Seminar Sehari A Tribute to Prof P Silaban, 20 Februari lalu.

"Sulit membayangkan kehadiran fisika teori di Indonesia tanpa Pak Silaban," kata Triyanta PhD, Ketua Departemen Fisika ITB, salah satu mantan mahasiswa bimbingannya.

"Bila suasana akademis di ITB dan Indonesia memadai, bukan tak mungkin Pak Silaban menghasilkan kontribusi yang sangat berarti dalam fisika," kata Prof Dr M Ansyar dari Departemen Matematika, yang dibacakan Dr Freddy P Zen.

"Yang selalu saya ingat dari Pak Silaban adalah pernyataannya bahwa segala sesuatu, termasuk ruang dan waktu, akan berakhir," kata Prof The Houw Liong PhD dari Departemen Fisika ITB. "Yang tidak berakhir adalah hukum alam."

"Pak Silaban pernah menghitung bahwa temperatur neraka beberapa derajat lebih rendah daripada temperatur surga. Itu sebabnya orang lebih banyak berbuat jahat karena neraka ternyata lebih sejuk," kata Prof Bambang Hidayat PhD dari Departemen Astronomi.

Tentang ini Silaban berkomentar, "Sebenarnya bukan saya yang menghitung. Itu saya baca di Physics Today, beberapa fisikawan suka berpikir aneh-aneh dan mencoba menghitung suhu surga dan neraka dengan menggunakan statistik Boltzmann, Bose-Einstein, dan Fermi-Dirac."

Sehari menjelang seminar sehari itu, Silaban menerima kami dalam percakapan lima jam menyenangkan di kediamannya di bilangan Sangkuriang, Bandung. Tinggal istrinya, Rugun Lumbantoruan, yang menemaninya di situ. Keempat putrinya-Anna, Ruth, Sarah, dan Mary-semuanya sarjana dari perguruan tinggi negeri mandiri. Tiga sudah menikah dan memberinya dua cucu, Jeremy dan Joshua. (SALOMO SIMANUNGKALIT)

Sumber : Kompas (8 Maret 2003)

28 August 2006

Cerita pengalaman lucu ah…

Kejadiannya pada hari Kamis, 24 Agustus 2006

Kejadiannya seperti ini, dibawah mentari pagi yang cerah, huhehehe... gw ama teman kos gw yang bernama Gabriel Lase, bareng berangkat ke kampus, keluar dari gerbang kutek, temen gw ini da ngomong ini batak language, “jadi mirip maba nih” kira-kira seperti itulah jika diterjemahkan...

Nah, setelah nyampe di halte teknik, gw ma teman gw ngobrol soal OBM, berhubung gw fasilitator dia pengen tau apa kerjaan fasilitator, sebagai catatan, percakapan ini full in batak language service... :D, Nah, disebelah gw ada maba sepertinya, mendenger pembicaraan gw ma temen kos gw ini, dia nanya “ikutan obm juga yah??”, temen gw yang ngejawab, “engga mau ke kampus...”, si maba “ooo...”, temen gw berbalik menghadap gw, dan dalam bahasa batak ngomong ke gw “na oto do haroa bao on, nga i bereng iba marsolop, markaus-kaus maba muse inna, maba pe markameja do rapi-rapi, eee... sioto-otoon (bagian yang ini dengan keras di sebut temen gw)”, yang jika diartikan ke dalam bahasa indonesia kira-kira seperti ini, “bego banget sih ni orang, udah liat gw make sendal doang, ma make kaos, kok di bilang maba, maba kan rapi, dasar bego!!!!”, yah...begitulah terjemahannya. Gw ngeliat ke arah si maba, eh...senyam-senyum...tak berselang satu menit,
Maba : “batak ya...”, jleb...
temen gw : “ia...emang batak juga ya?”...
Maba : “ia, tapi dari bekasi”,
temen gw : “oo...saya dari sumatera utara, marga apa lae...”
maba : “nama saya **** (lupa gw), marga Siahaan”
temen gw: “ooo....fakultas mana?”
maba: “Hukum”
temen gw: “HAHH!!!! (teriakkkk), aku juga hukum angkatan 2004...”
maba: “oo...mau ke kampus ya??”
temen gw: “ia, ini fasilitator OBM nih, (temen gw nunjuk gw)”
gw: “ia, tapi dia mentor anak hukum, entar ketemu lagi...”
temen gw: “iya ya...gw mentor, entar ketemu dong”

Untung bikun langsung dateng, dari dua arah lagi, temen gw kabur ke bikun yang arah mipa menuju hukum, gw ma tu maba naek yang arah FIB, gw masuk dari pintu depan, si maba dari pintu belakang...

Duh...malunya, udah menghina pake bahasa batak, ga taunya tuh orang batak... ngerti ternyata...

Sesampai dikosan, temen kos gw itu cerita ke temen yang laen, semua tertawa terbahak-bahak, semua punya pengalaman yang hampir sama, suka menghina orang dengan bahasa batak yang diasumsikan tuh orang ga ngerti, ternyata... TERJEBAK!!!! Malunya.....

Jadi intinya adalah Hilangkan kebiasaan menghina orang dengan bahasa batak, jangan pernah berasumsi orang itu bukan orang batak walo lo yakin tuh orang bukan batak, jika sudah sangat terpaksa kecilkan volume suara anda...

Cerita yang berhubungan terjadi malam harinya, alias kemaren malam, gw ma teman kosan gw makan bareng di kantin ELKA, awalnya meja itu Cuma kami bertiga, ditengah acara makan malam, ada seorang mahasiswa yang gabung ke meja tempat kami makan bersama, seperti biasa, kami berbicara menggunakan bahasa batak, tuh orang liat-liat ke arah kami. Setelah beberapa lama tuh mahasiswa nanya temen gw,
Si Mahasiswa: “dari Medan ya? “
Temen kos 1(Martogi): “ia”
Si mahasiswa: “fakultas apa?”
Temen kos 1: “mmm....di Guna Dharma” (sebenarnya temen gw ini anak Hubungan Internasional UI 2004)
Si mahasiswa: “ooo...”
Temen kos 1: “fakultas apa, lae?”
Si mahasiswa: “ekonomi, akuntasi 2005, dari SMA mana di medan”
Temen kos 1: “SMUN 4 Medan” (yang sebenarnya SMU N 2 Balige)
Si mahasiswa: “Oh ya?? Rumahku deket situ, di jalan Agenda, kalo aku dulu di Santo Tomas”
Temen kos 1: “Jalan Agenda?”
Si mahasiswa: “Ia jalan agenda, tau kan”
Temen kos 1 udah bingung, soalnya dia kan boong bukan SMU di Medan, gimana kalo tuh orang nanya-nanya soal sekolah itu dan lingkungannya, temen gw ketauan deh boong, gw dalam hati, mampus lo...pake boong segala sih...
Temen kos 2 (temen gw yang korban tadi pagi, Gabriel Lase) demi menyelamatkan temen kos 1: “Rumahku di jalan Tinta” (gw dalam hati, nih anak ngarang apa gimana ya? Dia kan rumahnya di Tarutung bukan di Medan, tapi bener jalan Tinta emang ada...gw mikir mungkin temen gw ini waktu mau spmb mungkin nge kos di jalan Tinta, ga taunya keluarganya baru pindah ke Medan)
Si mahasiswa: “ooo....”
Temen kos 2: “bisa bahasa batak lae?”
Si mahasiswa: “bisa sih, Cuma ngomongnya susah, kalo denger sih ngerti” (seperti kebanyakan anak muda batak sekarang lah...)
Temen kos 2: “marga apa lae?” (kalo ga nanya marga, agak gimana gitu, entar manggil Lae ga taunya abang ato malah hula-hula kan kacau....)
Si mahasiswa: “marga situmorang...”
Gw: “Dung... (manggil temen kos gw yang laen yang bernama Sudung), kedanmu...” (soalnya sama-sama marga situmorang...)
Dan pembicaraan berlanjut sedikit lagi, hanya menanyakan tentang kampung halaman, ternyata dari Dolok Sanggul, yang mana kampung gw juga alias tempat kelahiran bokap gw, untung beda kampung, gw di Matiti, dia entah dimana gw juga ga tau...

Setelah selesai makan... gw ma temen kos 1 dan temen kos 2...(langsung diterjemahkan ke bahasa Indonesia, yang sebenarnya percakapan terjadi dalam bahasa batak)
Temen kos 2: “Aduh... untunglah ga sempat menghina orang itu lagi, tadi aku da kesel liat tuh orang, ngeliatin aku mulu waktu makan, da mau ku bilang tadi Bang, mata mi lae bereng-bereng, hu tumbukhon do annong matami” yang kalau di terjemahkan artinya adalah “apaan sih lo, liat-liat mulu, mo gw tonjok lo??” tapi tentunya dalam bahasa batak kata-katanya lebih kasar...
Gw: “Jadi kesimpulannya, kalo orang lain ngeliatin kita lagi ngomong bahasa batak, kemungkinan orang itu adalah orang batak, karena udah terbukti satu hari ini dua kejadian yang konyol, jadi jangan sembarangan lagi menghinga orang pake bahasa batak...blon lagi kau Togi, pake acara boong segala, gimana kalo dia nanya2 soal SMU 4, itu kan di jalan Gelas, kalo dia nanya soal daerah itu gimana?”
Temen kos 2: “Ia juga ya Bang, harus hati-hati ini bah... Makanya bang tadi aku langsung jawab jalan Tinta, karena tau aku itu daerah-daerah itu juga, kami kan baru pindah ke Medan...” (angkatan 2004 jadi manggil gw abang...)
Temen kos 1: “Hahahaha...ia yah...makanya langsung diam aku”
Temen kos 2: “Ia bang, makanya langsung ku jawab, aku juga da takut gimana ini nanti...”

Pelajaran berharga tuh seharian, terutama dalam “BERBAHASA BATAK”