Latar Belakang ;)
Hari kedua Idul Fitri, gw dan teman-teman Sidikalang gw yang terdiri atas Oberland, Anggiat/Iwan, Rika, Irma, Iem dan Raymond adeknya Rika jalan ke Curug Cimahi, Lembang, Bandung, Jawa Barat Indonesia! :D Rencana gw sebenarnya mau ke Maribaya karena disana juga ada curug sekaligus gua Belanda *kata teman gw*. Tapi karena Bandung pada hari kedua lebaran ini macetnya ampun-ampun dan kami juga bergerak udah kesiangan, jam 2, kami pun mengganti tujuan perjalanan yang atas usul dari saudari Iem ke Curug Cimahi, one of my destination list.
Pun sebelum ke Curug Cimahi kami sudah mengganti rencana perjalanan sebenarnya yaitu mau jalan ke Pengalengan, itu dengan pertimbangan kalau Irma dan Iem ga jadi ikutan, karena dua bocah ini susah banget dimintain konfirmasi mau ikutan apa engga, dasar tante-tante centil, katanya mau shopping hari itu. Next question is, kenapa harus bergantung dengan tante yang dua ini?? Nah, di rumah Ober ada mobil yang nganggur dimana muatnya hanya bisa 5 orang pas, ga mungkin lebih, pasti ga nyaman. Kalau mereka berdua ikutan otomatis ga cukup tuh mobil dan motor Ober harus dikerahkan juga, tapi kasihan kalau harus naek motor ke Pengalengan yang cukup jauh dari Bandung, mana cuaca mendung lagi.
Perjalanan
Kami kumpul di depan Kampus Unpad Dipati Ukur, sebelumnya Rika dan Raymond yang rumahnya di daerah Buah Batu datang ke rumah Ober di daerah Antapani. Di Dipati Ukur ketemu Irma dan Iem, complete team, then we move! Ini rencana masih ke Maribaya, Ober dan Iem naek motor, yang laen naek mobil. Kami bergerak, dan terus terang gw ga gitu tau Bandung, kami melewati daerah Ciembeluit terus menuju daerah hmmm... FO Rumah Mode deh pokoknya, trus dipersimpangan situ karena macetnya ga ketulungan, dan hujan mulai turun kami membatalkan rencana ke Maribaya dan memutuskan ke Curug Cimahi saja. Gw ga tau juga rute ke kedua tempat ini bagaimana. Katanya untuk menghindari daerah Kampus UPI (daerah Setia Budi bukan ya??) yang menuju Lembang, dan kami mengambil jalan dari daerah Sarijadi alias kampus Polban. Jalan dari daerah penduduk gt, daerah Parongpong. Lewat The Peak, trus keluarnya itu udah daerah Lembang Kampus Advent.
Dari situ kawasan Curug Cimahi udah deket, tinggal sekitar 5 km. Lewat jembatan yang lagi di perbaikin trus ada tempat berkemah Ciwangun Indah Camp. Nah, abis itu udah masuk ke daerah Curug Cimahi.
Curug Cimahi
Setiba di daerah Curug Cimahi parkiran udah penuh banget, utamanya dengan motor para ABG yang rame-rame datang kesini. Kesimpulan sementara gw, kalau hari libur Curug ini ternyata menjadi favourite juga sebagai salah satu tempat tujuan berlibur bagi warga Bandung sekitarnya, terbukti waktu kami kesana curug ini sangat ramai dengan pengunjung. Tiket masuk ke Curug ini seharga Rp 3.000 per orang. Dari tiket dan plank yang ada disana ternyata Curug Cimahi ini dikelola oleh Perum Perhutani.
Dari gerbang masuknya Curug udah terlihat, debit airnya tidak terlalu besar, tapi ketinggiannya mencapai 70m, tinggi juga, dibanding dengan Curug yang ada di Maribaya kata teman gw ini jauh lebih tinggi, malah kata teman gw curug di Maribaya itu malah kesannya seperti dibuat-buat karena paling hanya 5m, ga alami, karena ada dibawah jembatan gt, malah bagusan air terjun di Sidikalang kata temen gw... :D. Oh ia sekalian promo nih, di Sidikalang juga ada air terjun loh...hehhhe...
Untuk mencapai ke bawah, Perum Perhutani menyediakan jalan berupa anak tangga yang cukup rapi dan aman untuk di jalani, tentunya sebagai pengunjung kita juga harus memperhatikan keselamatan sendiri. Beberapa pinggiran anak tangga di kasih kayu pembatas tapi kebanyakan ga ada pembatas, so be careful and take care. Sepanjang perjalanan ke bawah yang berliku-liku, ada tempat-tempat perhentian bagi orang-orang yang kelelahan. Tempat perhentian berupa warung yang menyediakan minuman baik soft drink atau kopi panas, dan makanan juga, misal supermie2an, sadaaappp... Terus terang selama menuruni anak tangga kaki kiri gw, tepatnya di persendian lutut gw terasa sakit, padahal baru aja beberapa anak tangga, ga tau kenapa. Apa minyak persendiannya udah mulai habis hahahhahaa... *dasar cowo!!!, yang ga ngerti kasihan deh... :P*
You can see this photos to know the situation there.
Jalan ke bawah itu makan waktu 15-20 menit, mungkin kalau anda kuat dan cepat jalannya bisa juga antara 10-15 menit.
As I said before, tingginya sekitar 70m, airnya itu ga jernih, warnanya kecoklatan, dan debit airnya kecil, dan kalau di lihat ke atas, aliran sungai yang menyebabkan adanya curug ini juga ga terlalu lebar, sehingga air yang jatuh itu terlihat tipis.
Kawasan bawah curug ini nyaman untuk dinikmati, di kelola dengan baik, ada batu-batu yang bisa digunakan untuk beristirahat dan menikmati suasana curug. Curug ini di kelilingi pepohonan hijau. Kalau sepi atau ga terlalu ramai seperti sewaktu kami kesana, tempat ini bisa dijadikan tempat untuk menenangkan hati dan pikiran, menikmati hijaunya alam dengan suara gemuruh air yang jatuh dari atas.
Banyak pengunjung yang mandi di curug itu, malah ada yang berani langsung diri tepat dibawah jatunya air. It means airnya ga terlalu deras dan ga dalam. Sayang lupa bawa celana ganti, jadi ga bisa maen air, percuma dong maen ke curug, ia ga? Geblek emang gw, gw udah bawa kaos ganti dan celana dalam ganti, tapi celana luar malah ga bawa *dodol pisan*
Kalau dilihat keatas, jalan raya dan mobil yang melintas terlihat sih...jadi ga jauh dari jalan raya. Ada warung-warung yang jaraknya dibuat tidak terlalu dekat dengan curug, sehingga kesannya rapi dan bersih. Warung-warungnya juga menyediakan minuman baik itu soft drink maupun kopi instan dan supermi2an. Ada toilet yang bisa digunakan, tetep ya harus bayar hehehe...
Aktifitas yang kami lakukan disana hanya foto-foto trus makan supermi dan kopi hangat...tentunya sambil menikmati curug nya... Nikmatnya supermi ini... ;)
Naek ke atas udah kecapean, 25 menit waktu yang kami habiskan hanya menapaki setiap anak tangga ke atas. Pegel oi.... Tapi ga rugi juga sih, I enjoy there...
Maaf, ga bisa share angkot-angkotnya karena ga nangkot, tapi naek mobil yang nganggur, tapi menurut teman gw, kalo mau nangkot bisa dari Terminal Ledeng, so ke terminal Ledeng dulu, trus naek Ledeng-Parongpong, trus naek angkot kuning dari Parongpong entar dia lewat dari Curug Cimahi.
Learning
Kalo ke Curug inget bawa kaos, celana dan celana dalam ganti, jadi bisa maen aer... ;)